PEKANBARU - KontrasRiau.com - Acara pelantikan pengurus badan pusat pengembangan pendidikan dan pelatihan (PUSBANGDIKLAT) dan badan.penanggulangan bencana (BAPENA), DPW BAPENA Riau. Kegiatan ini ditaja oleh  dewan pengurus wilayah PPNI provinsi riau.
Kegiatan bertempat di Hotel Aryaduta. Minggu (14/01/2024)pagi. Acara berlangsung dengan aman, tertib, lancar dan sukses.
Hadir ketua umum DPP PPNI Dr. Harif Fadhillah, S.Kep,SH,M.Kep, dan Sekjen DPP PPNI Mustikasari.
Ketua DPW PPNI Riau. H. Ahmad Yusuf, S.Kep, S.Sos, MH, MKM. mengatakan bahwa PUSBANGDIKLAT (Pengurus Badan Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan) jadi sebagai refleksi undang-undang yang baru, undang-undang kesehatan nomor 17 tahun 2023, karena undang-undang nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan dicabut."Sebut Ahmad Yusuf kepada awak media.
" Ada 11 undang-undang yang masuk di omnibus law yang sekarang jadi suatu  undang-undang keprawatan tadi, undang-undang nomer 17 tahun 2023 menekankan titik beratnya pada kompetensi tenaga kesehatn yang didalamnya adalah perawat." Pungkas Ahmad Yusuf.
Nah untuk itu diundang-undang tersebut, dipasal 258 mengatakan bahwa tenaga keperawatan ini harus meningkatkan kompetensinya.

" Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, atau badan yg diakreditasi oleh pusat, dan saat ini PPNI adalah salah satu organisasi profesi, yang harus mendorong anggotanya harus kompeten dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang dalam hal ini adalah pelayanan kiperawatan." Ungkapnya.

Nah untuk menambah kompetensinya mereka harus mengikuti baik pendidikan formal maupun non formal.

" Agar kita ikut mengamanahkan undang-undang tersebut, Bentuk PUSBANGDIKLAT yang ada di Provinsi Riau. Hari ini pengurus PUSBANGDIKLAT Riau akan dilantik oleh Bapak Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dan didampingi oleh Ibu Sekjen DPP PPNI. " Terang Ahmad Yusuf.

Yang kedua kami memanfaatkan momentum sehingga hari ini juga kita akan melantik Ketua BAPENA (Badan Penanggulangan Bencana) Provinsi Riau, atau DPW BAPENA Provinsi Riau.

" Kita sama ketahui bahwa hari ini, namun tidak hari ini saja, kami secara konfrehensif sapatu selalu bersinergi dengan stekholder yang ada, tentu saja kalau penanggulangan bencana ini akan dimotori dan leading sektornya adalah BPBD." Ujarnya.

Nah kita dari PPNI ikut serta berkontribusi, dan membantu pemerintah dalam hal penanggulangan bencana, jadi kita bisa sedikit meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana.

" Bencana apa saja, apakah bencana natural sister atau bencana non natural sister atau med natural sister yang ada diundang-undang nomor 24 tahun 2007." Tambahnya.

Ini harapan kami, jadi kita berbuat untuk ptotk people bagaimana kita melindungi masyarakat terkait tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yg bisa dilakukan untuk membantu masyarakat saat terdampak atau terpapar bencana baik bencana alam dan non alam dan bencana lainnya.

" Kebetulan Ketua PUSBANGDIKLAT Riau adalah Ibu Hj. DR Rifa Yanti, M. Biomed beliau adalah Rektor di Institut Kesehatan dan Teknologi An Syirah dan beliau aktif di PPNI Riau berama pengurus lainnya." Sebutnya.

Sedangkan Ketua BAPENA Riau adalah Ibu Ns Afridah, SKM, M.Keb beliau sebagai Kepala Dinas Kesehatan di Kabupaten Rokan Hilir juga menjabat sebagai wakil ketua PPNI Riau.

" Kita memilih ketua-ketua ini sesuai dengan rapat-rapat pleno yang sudah diagendakan. Jadi saya ingin kepada pengurus yang baru dilantik agar segera eksen, tidak.ada istilahnya napaktilas (nampak tapi tidak jelas)." Harapnya.

Bahwa teman-teman perawat pada hari ini, pada penanggulangan bencana sudah banyak berbuat, namun kadang mereka tidak.mrmakai simbol PPNI.Jadi kedepan bahwa PPNI juga ikut berkontribusi untuk Pemerintah dan masyarakat dalam hal penanggulangan bencana.

" Targetnya tentunya PUSBANGDIKLAT ini, untuk meningkatkan kompetensi teman-teman harus di upgrade terus, terkait perubahan pola penyakit, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi." Tegasnya.

Jadi kita harus upgrade, kalau pendidikan formal kita sudah tidak ragukan lagi mereka. sudah Nurse, S2 bahkan S3 atau DR. Namun pendidikan non format juga harus du upgrade dengan kondisi saat ini itu yg menjadi penting.

" Dan pada BAPENA contohnya saat ini di Provinsi Riau banyak sekali mengalami bencana jadi kita langsung eksen. Dari anghota kita sekitar 20 ribuan ini ada di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. Jadi akses kita pada masyarakat yang terdampak banjir atau bencana lainnya, itu akan sangat mudah karena perawat itu ada di 12 Kabupaten/Kota di Riau ini, artinya di pelosok-pelosok kita ada." Tutupnya. (Omeng)

Axact

Kontras Riau

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Berikan Komentar Terbaik Anda yang Mencerminkan Kredibilitas Anda Untuk Kemajuan NKRI yang Kita Cintai