Bengkalis – KontrasRiau.com – Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Khairul Umam mendatangi massa mahasiswa, pelajar dan buruh di Kota Bengkalis yang menggelar demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di depan kantor DPRD Jalan Antara, Selasa [13/10/20] siang. Mereka mendesak agar DPRD Bengkalis mendukung pencabutan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan DPR RI 5 Oktober lalu.
Kehadiran Ketua DPRD, Khairul Umam dan anggota DPRD Sanusi mendapat pengawalan ketat dari Polres Bengkalis dan TNI serta Satpol PP. Terlihat ditengah lautan massa demonstran, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan bersama beberapa perwira dan puluhan. Selain itu, juga terlihat Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Inf Lizardo Gumay berikut puluhan anggota berpakaian lengkap.
Disamping itu, pasukan anti huru hara [PHH] dari Dalmas Polres juga sudah berjaga-jaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan, sebelum massa aksi sampai di kantor DPRD, pintu masuk dan keluar DPRD sudah dikunci. Sekitar 2 meter dari pagar dipasang barikade 1 unit mobil security barrier atau pagar kawat berduri untuk menghalangi pengunjukrasa masuk ke dalam perkarangan kantor DPRD.
Sekitar pukul 8.40 WIB massa yang berjumlah sekitar lima ratusan orang itu sudah sampai di depan kantor DPRD. Mereka berkonsentrasi dipertigaan Jalan Antata-Pertanian. Para orator massa baik dan mahasiswa maupun buruh bergantian berorasi mendesak pemerintah pusat melalui DPRD Bengkalis mencabut Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.
Setelah berorasi sekitar 2 jam, Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Khairul Umam dan anggota DPRD Sanusi [keduanya dari PKS] menemui massa di pinggir jalan depan pagar kantor DPRD.
Kehadiran Khairul Umam disambut hangat oleh massa. Kendati demikian, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan yang bertanggung jawab atas keselamatan Ketua DPRD langsung mengatur strategi pengamanan.
Koordinator aksi kemudian meminta Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Khairul Umam membacakan surat pernyataan aspirasi sebelum dikirim ke Jakarta.
Surat pernyataan aspirasi yang dibaca Khairul Umam, direkam melalui handphone oleh pengunjukrasa. Mereka tak ingin surat aspirasi penolakan Omnibus Law hanya sekedar dibaca. Tapi, harus dikirim ke Jakarta ke Presiden Joko Widodo.
Usai mendengar pembacaan surat aspirasi, sekitar pukul 11. 40 WIB, ratusan massa mahasiswa, buruh dan pelajar SMK [STM] itu membubarkan diri dengan tertib.
Selain itu, rencana aksi di kantor bupati dan Mapolres Bengkalis dibatalkan. [Rudi]
Post A Comment:
0 comments:
Berikan Komentar Terbaik Anda yang Mencerminkan Kredibilitas Anda Untuk Kemajuan NKRI yang Kita Cintai