PEKANBARU - KontrasRiau.com - Kepala Seksi Intelijen Korem 031/Wirabima Letkol CPN Fransiskus Hendra Gunawan mengajak ngopi-ngopi santai bareng dengan awak media di Kafe Kangen 49, Jalan Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru. Jumat malam (07/06/2025).

Momentum ini, sekaligus juga mempererat sinergitas antara TNI dan Media, dengan membahas isu-isu strategis, penting serta isu nasional di Riau, yakni isu Taman Nasional Tesso Nilai (TNTN) di Riau.

Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sugiono dan diwakili oleh Kepala Seksi Intelijen Korem 031/Wirabima Letkol CPN Fransiskus Hendra Gunawan, Menyebutkan bahwa Danrem berhalangan hadir "Saya mewakili Bapak Danrem menyampaikan permohonan maaf karena beliau tidak bisa hadir, serta ucapan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan media," tutur Frans membuka sambutan.

Letkol Frans mengaku sangat mengapresiasi peran media dalam menjaga alur informasi yang sehat di tengah masyarakat. Dia juga menyampaikan harapannya agar sinergitas antara TNI dan insan pers bisa terus terjalin dan ditingkatkan secara berkelanjutan.

“Setelah dua bulan menjabat di Pekanbaru, saya merasa senang bisa mulai bersinergi dengan teman-teman media. Fungsi kita hampir sama, hanya berbeda ruang kerja — saya di dalam institusi, rekan-rekan media menyampaikan ke publik,” ucapnya sambil tersenyum.

Frans yang merupakan putra asli Riau, tepatnya asal Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) juga menyinggung isu strategis yang tengah menjadi perhatian publik, yakni kondisi TNTN.

Dia menjelaskan bahwa keberadaan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) merupakan bentuk komitmen negara untuk menyelamatkan kawasan konservasi tersebut.

"TNTN adalah paru-paru dunia, tapi saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena marak perkebunan sawit ilegal. Dugaan kuat ada keterlibatan oknum-oknum pengusaha nakal yang merambah kawasan hutan," kata Frans tegas.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan Satgas PKH lebih mengedepankan cara-cara persuasif dan merangkul masyarakat lokal. 

“Saya tanya langsung ke anggota yang tergabung di Satgas. Pendekatan utamanya bukan represif, tapi merangkul masyarakat untuk bersama menjaga kawasan TNTN,” ungkapnya.

Dalam "diskusi" santai tersebut, Frans juga menegaskan pentingnya peran media dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pemberantasan praktik perusakan hutan. 

Dia mengajak awak media untuk ikut menjaga Provinsi Riau dari pihak-pihak yang ingin merusak kekayaan alam demi kepentingan pribadi.

“Media adalah ujung lidah masyarakat. Saya percaya kekuatan media dalam menggali, mengelola, dan menyebarkan informasi yang akurat dan mendidik. Mari kita jaga Riau bersama-sama,” pungkasnya.

Silaturahmi yang berlangsung hangat ini diakhiri dengan harapan agar sinergi antara Korem 031/WB dan insan pers semakin kuat untuk menghadirkan informasi yang konstruktif bagi masyarakat.

Axact

Kontras Riau

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Berikan Komentar Terbaik Anda yang Mencerminkan Kredibilitas Anda Untuk Kemajuan NKRI yang Kita Cintai