Fase pertama operasional pemberangkatan jemaah tinggal menghitung hari. Persiapan terus digesa Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Sosialisasi kebijakan penyelenggaraan ibadah haji terus disampaikan kepada jemaah haji, sehingga jemaah memahami hak dan kewajibannya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah H. Defizon mengatakan Provinsi Riau akan memberangkatkan jemaahnya melalui embarkasi haji Batam, oleh karena itu biaya yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 54.331.751. biaya ini diperuntukkan untuk penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi pulang pergi, sebahagian biaya akomodasi di Makkah dan Madinah, serta living cost selama di Arab Saudi. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Defizon pada kegiatan manasik haji tingkat Kabupaten Kampar, Sabtu (19/4/25) yang diikuti lebih kurang 100 orang jemaah.
“Jemaah Provinsi Riau akan diberangkatkan melalui Embarkasi Batam, kita terus menggesa persiapan pemberangkatan dan melakukan sosialisasi penyelenggaraan ibadah haji, salah satunya tentang living cost. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 serta kesimpulan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR RI yang menetapkan bahwa living cost harus dikembalikan dalam bentuk mata uang SAR”.
Lebih lanjut Defizon mengatakan living cost merupakan komponen Bipih yang sudah disetorkan jemaah haji pada saat pelunasan. Selain itu komponennya adalah biaya penerbangan dari embarkasi Batam ke Arab Saudi Pergi dan Pulang, sebagian akomodasi di makkah dan sebagian akomodasi di madinah.
“Komponen Bipih yang dikembalikan ke jamaah yang sudah melakukan pelunasan adalah living cost atau uang saku untuk jemaah. Tahun ini living cost jemaah haji sebesar 750 SAR atau setara dengan 3.187.500 yang akan diserahkan di asrama haji embarkasi Batam. nantinya living cost ini guna memudahkan jemaah haji akan dibagi dalam pecahan 500 SAR satu lembar, 100 SAR dua lembar dan 50 SAR satu lembar”.
Lanjut Defizon “ dana living cost ini dapat digunakan jemaah untuk kebutuhan harian, sebagai cadangan apabila terjadi kondisi darurat serta membantu pembayaran dam atau qurban”.
Defizon pada kesempatan tersebut berpesan kepada jamaah haji Provinsi Riau untuk menyimpan uang living cost dengan baik.
“Ada anggapan beberapa orang jemaah haji, bahwa yang namanya uang itu hanya "Rupiah" dan hanya rupiah yg bisa dibelanjakan. Sehingga uang living cost tidak disimpan dengan baik. Jadi jemaah haji perlu berhati – hati. Living cost ini sengaja diberikan dalam bentuk Riyal agar jamaah tidak mengalami kendala dalam bertransaksi selama berada di Arab Saudi.
Post A Comment:
0 comments:
Berikan Komentar Terbaik Anda yang Mencerminkan Kredibilitas Anda Untuk Kemajuan NKRI yang Kita Cintai