TRENDING NOW



  Pekanbaru, Kontrasriau.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru kembali menggelar sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan program asimilasi dan integrasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Kunjungan Lapas Pekanbaru, Sabtu (21/06).

  Pelaksanaan sidang TPP ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, dan didampingi jajaran pejabat struktural Lapas Pekanbaru sebagai anggota TPP.  Diikuti oleh 51 orang warga binaan Lapas Pekanbaru, yang terbagi dari 50 orang warga binaan diusulkan untuk mendapatkan Pembebasan Bersyarat (PB) dan 1 (satu) orang warga binaan diusulkan untuk mendapatkan Cuti Bersyarat (CB)

  Tim Pengamat Pemasyarakatan adalah tim yang bertugas memberi pertimbangan dalam rangka tugas pengamatan terhadap pelaksanaan pembinaan warga binaan dan memberikan rekomendasi kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan perihal pengambilan keputusan mengenai program yang akan diberikan kepada warga binaan.

  "Sidang TPP merupakan salah satu indikator keberhasilan pembinaan di dalam Lapas. Sekaligus sebagai bentuk evaluasi dalam tahap pembinaan sehingga diperlukan masukan dari berbagai pihak, oleh sebab itu sidang ini harus dilakukan secara objektif dan transparan sehingga semua pihak dapat menerima apapun hasilnya,” ungkap Kalapas.

  Selanjutnya, Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Pekanbaru sekaligus Ketua Sidang TPP, Angki Setyo Andrianto, menyampaikan kepada seluruh warga binaan bahwa seluruh program kegiatan terkait Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat maupun Cuti Menjelang Bebas serta seluruh layanan lain yang ada di Lapas Pekanbaru dipastikan gratis tanpa biaya. Angki juga berpesan kepada seluruh peserta TPP untuk selalu mematuhi tata tertib selama berada di Lapas Pekanbaru.

Editor: egaveraa


  Pekanbaru, Kontrasriau.com– Terasa dan tampak dengan jelas semangat dan keceriaan di wajah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru dalam bermain musik. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Lapas Pekanbaru dalam menciptakan suasana positif dan kondusif di dalam Lapas, Sabtu (21/06).

  Tidak hanya itu, sebelum bermain musik warga binaan dan petugas Lapas Pekanbaru mengawali kegiatan dengan senam pagi bersama. Sehingga, tidak hanya suasana penuh kegemberiaan yang dapat dirasakan warga binaan melainkan ditambah dengan mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar karena rutin berolahraga.

  Dengan alasan tersebut, setiap warga binaan dituntut untuk selalu dalam keadaan sehat dan prima dengan cara berolah raga dan menjalankan pola hidup sehat. Bila setiap warga binaan rutin mengikuti kegiatan olah raga maka kesehatan akan terjaga dan jauh dari penyakit sehingga pembinaan pun dapat berjalan sesuai harapan.

   Selesai senam, dilanjutkan dengan bermain musik bersama sehingga semakin menambah semangat setiap warga binaan. Dengan memainkan musik, warga binaan bisa merefleksikan perjalanan hidup mereka, menyuarakan harapan, serta menyampaikan perasaan mendalam seperti rindu, penyesalan, dan keinginan untuk berubah.

  Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Erwin Fransiskus Simangunsong, menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi stres dan memberi kesempatan bagi warga binaan untuk mengekspresikan diri melalui musik.

  “Bermain musik dan senam bersama tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka agar selalu semangat dalam menjalankan program pembinaan. Selain itu, kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga cara untuk membangun hubungan yang lebih baik antar sesama warga binaan maupun antar warga binaan dan petugas, meningkatkan saling pengertian dan rasa kekeluargaan, serta menumbuhkan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik," ungkap Erwin.

Editor: egaveraa
PEKANBARU - KontrasRiau.com - Sejarah mencatat dan membuktikan, Pemerintah Kota Pekanbaru, dalam hal ini Agung Nugroho, SE,MM. Hari ini, Jumat(20/06/2025) di nobatkan dan mendapatkan gelar Datuk Bandar Setia Amanah dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Pekanbaru.
Gelar kehormatan berlangsung secara khidmat, pada upacara penebalan adat yang bertempat di kantor LAMR Pekanbaru, Jalan Senapelan.

Data yang dirangkum, proses seleksi dan peminangan telah berlangsung beberapa waktu. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar turut menerima gelar adat Datuk Muda Bandar Setia Amanah.
"Gelar ini adalah amanah yang sangat berat bagi kami. Terlebih secara usia, kami masih tergolong muda dan belum banyak makan asam garam kehidupan," Tutur Walikota Pekanbaru Agung Nugroho dalam sambutannya.

Dikatakan Agung, bahwa penerimaan gelar ini bukan sekadar penghargaan simbolik. Melainkan, gelar adat ini merupakan tanggung jawab besar untuk memimpin dan menjaga marwah Kota Pekanbaru.

Agung juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh tokoh adat, para datuk, tetua, dan masyarakat Kota Pekanbaru atas kepercayaan yang diberikan. Ia juga memohon bimbingan agar dapat menunaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya.

"Banyak pemimpin sebelumnya telah menorehkan sejarah dan menunaikan amanahnya. Kini giliran kami. Kota Pekanbaru yang kita cintai ini memiliki tantangan yang besar, tetapi juga harapan yang jauh lebih besar," Jelasnya.

Dalam pidatonya, Agung menegaskan komitmen pemerintahannya untuk menjadikan nilai-nilai budaya Melayu sebagai fondasi pembangunan kota. Visi yang diusungnya adalah menjadikan Pekanbaru sebagai kota berbudaya, maju, dan sejahtera, dengan nilai Melayu sebagai jati diri utama.

"Kemajuan yang kita bangun tidak boleh tercabut dari akar. Maka nilai-nilai Melayu yang berakar kuat dari ajaran Islam akan menjadi semangat utama pembangunan Kota Pekanbaru," Tegas Agung.

Sebagai bagian dari program prioritas, Pemko Pekanbaru telah meluncurkan Pekanbaru Cinta Alquran yang dilaksanakan di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama. Dalam program ini, para pelajar diwajibkan membaca Alquran selama satu hingga dua jam sebelum memulai pelajaran.

"Kami ingin membangun karakter generasi muda melalui penguatan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan sejak dini," Paparnya.

Tak hanya itu, Pemko Pekanbaru juga rutin menggelar Festival Budaya Melayu di Rumah Singgah Tuan Kadi setiap pekan. Hal ini sebagai upaya untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi penerus. Bahkan, Pemko merencanakan integrasi pendidikan budaya Melayu ke dalam kurikulum sekolah.

Pada kesempatan ini, Agung juga menyinggung kondisi Kota Pekanbaru yang semakin berkembang pesat akibat gelombang urbanisasi. Keberagaman etnis dan budaya di kota ini menjadi kekuatan yang harus dijaga.

"Meski berbeda-beda, kita masih bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Ini modal utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota," Sebut Agung.

Agung juga menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi publik dalam pembangunan. Pemko Pekanbaru tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, ia membuka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk memberikan masukan demi kemajuan Pekanbaru.

"Mari kita bangun Pekanbaru dengan semangat Melayu yang berkemajuan. Takkan hilang Melayu di bumi dan takkan hilang Melayu di Pekanbaru," Urai Agung. ***


  Pekanbaru, Kontrasriau.com – Sebagai salah satu wujud pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru menggelar Sholat Jumat berjamaah di Masjid At-Taubah, Jumat (20/06).

  Tampak khusuk diikuti oleh ratusan warga binaan bersama Petugas Lapas Pekanbaru, Sholat Jumat secara berjamaah yang digelar ini juga berguna untuk meningkatkan hubungan baik dan kedekatan antara Petugas dengan Warga Binaan. Sehingga, hal ini nantinya juga akan berpengaruh terhadap kelancaran setiap program pembinaan yang akan diikuti oleh WBP.

  Menurut Kepala Lapas Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, rutinnya kegiatan keagamaan bagi WBP diharapkan memberikan mereka asupan rohani yang berkualitas selama menjalani pidananya.

  "Pembinaan keagamaan ini penting untuk membentuk karakter yang religius. Semoga WBP semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan siap kembali ke masyarakat," tutur Erwin sembari turut memantau kegiatan tersebut.

  Pembinaan spiritual memiliki peran yang sangat penting dalam proses Pemasyarakatan. Dengan memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk menjalankan ibadah secara berjamaah, diharapkan mereka dapat memperoleh ketenangan hati, meningkatkan disiplin diri, dan membentuk karakter yang lebih baik.

Editor: egaveraa


  Pekanbaru, Kontrasriau.com– Salah satu tugas pokok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dalam menyelenggarakan kegiatan dibidang kesehatan dan perawatan adalah memberikan pelayanan makanan sesuai standar gizi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan memenuhi syarat kecukupan gizi, higienis, dan citarasa sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.

  Berkenaan dengan hal itu, Lapas Kelas IIA Pekanbaru melalui seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) sambut kunjungan dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dalam proses perpanjangan Sertifikat Laik Hygiene Dapur Lapas Pekanbaru, dimana sebelumnya jajaran Binadik Lapas Pekanbaru sudah mengunjungi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Rabu pagi (18/06/2025).

  Dalam kunjungan ini, pihak Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengambil sampel air minum dan makanan yang dikonsumsi oleh warga binaan guna sebagai salah satu syarat dalam perpanjangan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi pada Dapur Lapas Pekanbaru. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan beberapa pemeriksaan di Dapur Lapas Kelas IIA Pekanbaru diantaranya memeriksa kebersihan dapur dan depot air minum, mengambil sampel makanan yaitu menu makan pagi warga binaan dan air minum yang nantinya akan dilakukan pemeriksaan di laboraturium.

  “Dari peninjauan kami, memang faktanya layak, dapurnya bersih, prinsip higiene sanitasi juga diimplementasikan sesuai standarnya, steamer dan rice cookernya juga sudah memenuhi standar. Sudah sangat baik, juga sudah ada banner serta kerangka menu makanan warga binaan, pertahankan dan tingkatkan terus guna menjaga warga binaan agar nyaman dan sehat. Kita berharap Dapur Lapas Pekanbaru dapat lulus kembali dalam proses perpanjangan Sertifikat Laik Higiene untuk tahun ini,” ungkap Ibu Syamsimar M. Kes. selaku Kepala Seksi Kesling Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

  Sertifikat Laik Hygene Sanitasi adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota dalam rangka mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, proses pengolahan dan perlengkapan pengolahan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Dengan demikian, Sertifikat Laik Hygiene ini merupakan alat pengawasan bagi pemerintah dalam rangka perlindungan konsumen dan menurunkan risiko gangguan kesehatan bagi masyarakat terutama bagi warga binaan pada Lapas atau Rutan.

Editor: egaveraa


  Pekanbaru, Kontrasriau.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru kembali menggelar razia kamar hunian warga binaan. Ini merupakan bentuk komitmen melaksanakan Arahan 13 (tiga belas) Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya pada poin 1 (satu) yakni Memberantas Peredaran Narkoba dan Pelaku Penipuan dengan berbagai modus, Senin (16/06).

  Kegiatan razia dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Febri Sadam. Sebelum pelaksanaan razia, Febri juga menyempatkan melakukan pendekatan persuasif dan memberikan arahan terhadap warga binaan mengenai aturan-aturan yang ada dan memberikan sosialisasi kembali tentang penggunaan layanan Warteluspas yang telah disediakan di masing-masing blok hunian serta mengajak kepada seluruh warga binaan untuk turut serta menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan Lapas.

  Dalam pelaksanaan razia, petugas menyisir secara teliti kamar hunian agar tidak ada barang terlarang sesuai aturan yang berlaku. Dalam razia kali ini, Petugas berhasil menyita barang-barang yang dilarang masuk ke dalam Lapas seperti kabel-kabel ilegal, sendok, gunting dan lain-lain serta membongkar barang-barang dan peralatan yang dianggap bisa mengganggu kontrol petugas pengamanan. Kemudian, barang terlarang yang ditemukan diinventarisasi untuk kemudian dimusnahkan.

  Dalam kesempatan terpisah, Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menjelaskan bahwa kegiatan razia dan penggeledahan kamar hunian warga binaan merupakan salah satu tindaklanjut melaksanakan Arahan 13 (tiga belas) Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya pada poin 1 (satu).

  “Lapas Pekanbaru terus berkomitmen penuh dalam menciptakan suasana kondusif dan membangun pembinaan yang maksimal bagi warga binaan. Kegiatan ini sebagai upaya dan tindak lanjut dalam menjalankan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dan menjadi bagian penting dari Lapas Pekanbaru dalam mewujudkan diri dan organisasi yang bersih dan terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, handphone, dan pungutan liar,” ungkap Erwin.

Editor: egaveraa