TRENDING NOW

PEKANBARU - KontrasRiau.com - Dalam upaya mempererat tali silaturahim serta memperkuat sinergi dalam menjaga kerukunan umat beragama, Dr. Ahmad Ali, M.D., M.A., Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, melakukan kunjungan silaturahim ke Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau. Selasa (04/11/2025) Siang.

Dalam kunjungan tersebut, Dr. Ahmad Ali didampingi oleh Ustadz Dwi Pramono, Lc., M.S.I., serta jajaran DPW LDII Provinsi Riau, yakni Ketua DPW LDII Riau Dr. Imam Suprayogi, S.T., M.T. dan Sekretaris DPW Ir. H. Budi Mulyono.
Rombongan diterima langsung oleh jajaran pengurus FKUB Provinsi Riau di Kantor FKUB Pekanbaru, antara lain KH. Abd. Rahman Qoharuddin, M.A. (Ketua FKUB Provinsi Riau) dan Drs. H. Kamaruddin Abdul Gafar, M.A. (Sekretaris FKUB Provinsi Riau).

Silaturahim ini juga menjadi bagian dari observasi penulisan buku ketiga Dr. Ahmad Ali yang berjudul “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia.” Sebelumnya, Dr. Ahmad Ali telah menerbitkan dua karya ilmiah lainnya, yaitu buku pertama berjudul “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII” yang telah dibedah di berbagai daerah, dan buku kedua “Sistem, Model, dan Corak Pendidikan LDII dalam Platform Profesional Religius dari Sabang sampai Merauke” yang saat ini sedang dalam proses naik cetak.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Ali menekankan pentingnya memperkuat komunikasi antarormas keagamaan dan tokoh lintas agama guna menciptakan kehidupan berbangsa yang harmonis.

“LDII dan NU memiliki komitmen yang sama dalam membangun umat dan menjaga keutuhan NKRI melalui moderasi beragama dan semangat ukhuwah,” ujar Dr. Ahmad Ali.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Riau Dr. Imam Suprayogi menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk sinergi antara LDII dan FKUB dalam memperkuat nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat.

“Kerukunan adalah kunci pembangunan. LDII siap bersinergi dengan FKUB dalam kegiatan sosial dan keagamaan di Riau,” tuturnya.
Pihak FKUB Provinsi Riau menyambut hangat kedatangan rombongan LDII dan NU tersebut. Ketua FKUB Riau, KH. Abd. Rahman Qoharuddin, M.A., menyampaikan apresiasi atas langkah silaturahim ini sebagai wujud nyata kolaborasi antartokoh umat dalam memperkuat moderasi beragama dan menjaga persatuan di daerah.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas silaturahim ini. Dengan adanya LDII itu menggenapkan, tanpa LDII itu mengganjilkan,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah, pertukaran cendera mata, serta doa bersama untuk kedamaian dan kemajuan Provinsi Riau.

Editor : Omeng
PEKANBARU - KontrasRiau.com - 
Dalam rangka mempererat ukhuwah islamiyah dan memperkuat sinergi dalam bidang dakwah kebangsaan, Dr. Ahmad Ali, M.D., M.A., Cendekiawan sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, melakukan kunjungan silaturahim ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau. Selasa (04/11/2025)malam.

Dr. Ahmad Ali didampingi oleh Ustadz Dwi Pramono, Lc., M.S.I., Anggota Departemen Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, serta jajaran DPW LDII Provinsi Riau, yakni Ketua DPW LDII Riau Dr. Imam Suprayogi, S.T., M.T. dan Sekretaris DPW Ir. H. Budi Mulyono.
Rombongan diterima langsung oleh Ketua PWNU Provinsi Riau KH. Abd. Khalim Mahali, Lc., LLB (Hons), MPIR, di sekretariat PWNU Jl. Sidodadi Gg. Bumi Daya No. 2-3, Perhentian Marpoyan, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Silaturahim ini juga menjadi bagian dari rangkaian observasi lapangan untuk penulisan buku ketiga karya Dr. Ahmad Ali berjudul “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia.”
“Silaturahim ini bukan sekadar pertemuan antarorganisasi, tetapi juga upaya meneguhkan kolaborasi dakwah yang menyejukkan, membangun umat, dan memperkokoh keutuhan bangsa,” Ujar Dr. Ahmad Ali.

Ketua DPW LDII Riau Dr. Imam Suprayogi menambahkan, “LDII dan NU memiliki kesamaan visi dalam membangun umat yang religius, toleran, dan berakhlak mulia. Kami berharap kerja sama ini dapat diwujudkan dalam kegiatan nyata di masyarakat.” Terang Dr. Imam Suprayogi.

Menanggapi hal itu, KH. Abd. Khalim Mahali menyampaikan apresiasi, “Kami berterima kasih atas kunjungan dan silaturahim ini. Hubungan baik antara LDII dan NU harus terus dijaga sebagai modal penting dalam menjaga harmoni umat dan bangsa.” Tegas KH. Abd. Khalim Mahali.

Acara diakhiri dengan ramah tamah, pertukaran cendera mata, serta doa bersama untuk kemajuan dakwah Islam dan kesejahteraan masyarakat Riau.

Editor : Omeng
PEKANBARU - KontrasRiau.com - 
Dalam rangka mempererat ukhuwah islamiyah serta memperkuat sinergi dalam bidang dakwah dan moderasi beragama, Dr. Ahmad Ali, M.D., M.A., Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta melakukan kunjungan silaturahim ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau.

Dalam kunjungan tersebut, Dr. Ahmad Ali didampingi oleh Anggota Departemen Keagamaan dan Dakwah DPP LDII Ustadz Dwi Pramono, Lc., M.S.I., serta jajaran DPW LDII Provinsi Riau, yaitu Ketua DPW LDII Riau Dr. Imam Suprayogi, S.T., M.T. dan Sekretaris DPW Ir. H. Budi Mulyono.Rombongan diterima langsung oleh jajaran pengurus MUI Provinsi Riau di kantor MUI, Pekanbaru. Hadir menyambut, Ketua Umum MUI Provinsi Riau KH. Ilyas Husti, M.A., beserta sejumlah pengurus harian.
Silaturahim ini juga menjadi bagian dari observasi penulisan buku ketiga Dr. Ahmad Ali yang berjudul “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia.” 

Sebelumnya, Dr. Ahmad Ali telah menerbitkan dua karya ilmiah lainnya, yaitu buku pertama berjudul “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII” yang telah dibedah di berbagai daerah, dan buku kedua “Sistem, Model, dan Corak Pendidikan LDII dalam Platform Profesional Religius dari Sabang sampai Merauke” yang saat ini sedang dalam proses naik cetak.
Kunjungan ini menjadi ajang memperkuat kolaborasi antara LDII dan MUI dalam bidang dakwah, pendidikan keagamaan, serta upaya meneguhkan nilai-nilai Islam wasathiyah (moderat) di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Ali menyampaikan bahwa dakwah di era modern menuntut pendekatan yang inklusif, kolaboratif, dan menekankan nilai-nilai persaudaraan.

“LDII dan MUI memiliki peran strategis dalam membina umat agar tetap berada di jalur moderasi beragama, saling menghormati perbedaan, dan menjaga keutuhan NKRI,” ujar Dr. Ahmad Ali.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Riau Dr. Imam Suprayogi menegaskan bahwa LDII terus membuka ruang komunikasi dengan MUI di semua tingkatan sebagai bentuk penguatan ukhuwah dan kerja sama dakwah.

“Kami berharap kerja sama antara LDII dan MUI semakin erat dalam membangun masyarakat Riau yang religius, damai, dan berkarakter,” tutur Dr. Imam Suprayogi.

Ketua Umum MUI Provinsi Riau, KH. Ilyas Husti, M.A., menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan silaturahim dari LDII. Ia menilai, komunikasi dan koordinasi antarormas Islam merupakan fondasi penting dalam membangun harmoni umat.

“Kami menyambut baik silaturahim ini. Sinergi antara MUI dan LDII diharapkan semakin memperkuat dakwah Islam yang menyejukkan dan meneguhkan nilai kebangsaan,” ujarnya.
Kegiatan silaturahim berlangsung hangat dan penuh keakraban.

Acara diakhiri dengan ramah tamah, pertukaran cendera mata, serta doa bersama untuk kemajuan umat dan kesejahteraan masyarakat Riau.

Editor : Omeng
PEKANBARU – KontrasRiau.com –  Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), DR. Ahmad Ali MD, MA, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Miftahul Huda, yang berlokasi di Jalan Tuah Karya, Gang Buntu Indah, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau. Senin (03/11/2025)malam.
Dalam kunjungan tersebut, DR. Ahmad Ali didampingi oleh Anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, Ustadz Dwi Pramono, Lc., M.S.I. Turut hadir pimpinan pondok, para santri, serta mahasiswa yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Kota Pekanbaru.

Dalam sambutannya, DR. Ahmad Ali MD, MA menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan observasi lapangan dalam program 8 Klaster Pengabdian LDII untuk Bangsa, khususnya pada klaster pendidikan." Sebutnya.
“Kami melihat langsung bagaimana pelaksanaan salah satu dari delapan klaster pengabdian LDII, yakni bidang pendidikan yang diwujudkan melalui keberadaan Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Miftahul Huda. Program ini menjadi bagian penting dari kontribusi DPW LDII Provinsi Riau dalam penguatan karakter dan kapasitas generasi muda,” Ujar DR Ahmad Ali MD MA.

Ia juga mengapresiasi dialog interaktif yang digelar oleh DPW LDII Riau dengan tema “Penerapan Nilai Kebajikan LDII untuk Penguatan Kapasitas SDM Profesional dan Religius Melalui Pembumian Klaster Karya Kontributif serta Pendidikan 29 Karakter Luhur Jamaah di Provinsi Riau.”
“Dialog semacam ini sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai kebajikan dan karakter luhur di kalangan mahasiswa, agar kelak mereka tumbuh menjadi profesional yang religius dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” Tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Provinsi Riau, DR. Imam Suprayogi, ST, MT, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh DR. Ahmad Ali.
“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kehadiran beliau di tengah para mahasiswa PPPM Miftahul Huda." Katanya.

" Kunjungan ini menjadi motivasi besar bagi kami dalam memperkuat program pendidikan karakter dan pengabdian masyarakat,” Ungkap Imam Suprayogi.

Ia menambahkan, saat ini PPPM Miftahul Huda menampung sebanyak 67 mahasiswa dari berbagai universitas di Riau.

“Kami juga merasa terhormat karena LDII Riau dijadikan objek observasi dalam penyusunan buku ketiga tentang Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia,” Ulasnya.

DR. Imam Suprayogi berharap, karya tersebut dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang kiprah LDII yang berorientasi pada kebangsaan dan kontribusi sosial.

“Semoga buku yang akan terbit nantinya membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam meluruskan stigma yang selama ini kurang tepat mengenai LDII, khususnya terkait semangat nasionalisme,” pungkasnya.

Editor: Omeng

PEKANBARU - KontrasRiau.com - 
Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas ekosistem hijau, PT Angkasa Indonesia Kantor CabangBandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) melaksanakan kegiatan penanaman 2.000 pohon di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim, pohon yang ditanam merupakan spesies endemik lokal, sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan keaslian hayati Riau. Jumat (31/10/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional InJourney Airports AlamLestari yang diinisiasi oleh PT Angkasa Pura Indonesia, dengan semangat 1 JutaPohon untuk Indonesia.
Pada Acara penanaman dihadiri oleh General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II- Achmad, Kepala UPT KPHP Minas-Sri Wilda Hasibuan, NGO Yayasan Hutan Riau, serta turut melibatkan DPC Serikat Karyawan Angkasa Pura Indonesia (SEKARPURA) Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dan Satgas Relawan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II yang disebut dengan Gurila (Gunung RimbaLaut).

Selain kegiatan penanaman, komitmen perawatan dan pemantauan jangka panjang juga menjadi bagian penting dari program ini untuk memastikan tingkat keberhasilan tumbuh pohon dan menjaga keberlanjutan fungsi ekologis kawasan.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Achmad menyampaikan, “Program ini bukan hanya tentangmenanam pohon, tetapi juga tentang menanam harapan dan tanggung jawabkita bersama terhadap kelestarian bumi.

“Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan berkelanjutan, menjaga lingkungan adalah tanggung jawab moral kita bersama, dan kami siap mendukung keberlanjutan program ini melalui aksi nyata,” benernya. 

Sementara itu, Kepala UPT KPHP Minas, Sri Wilda Hasibuan, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami mengapresiasi langkah Bandara Internasional Sultan SyarifKasim II dalam mendukung pelestarian kawasan Tahura. Sinergi antara sektorpemerintah, swasta, dan masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana tanggung jawab lingkungan dapat diwujudkan bersama-sama,” ujarnya.

Perwakilan dari NGO Yayasan Hutan Riau, Widya Asturi menambahkan, pelibatan masyarakat dan institusi seperti bandara dalam kegiatan penghijauan adalah langkah strategis. Dengan dukungan seperti ini, kami yakin upaya konservasi di Riau dapat semakin berkelanjutan,” ungkapnya.

”Penanaman 2.000 pohon di Tahura Sultan Syarif Kasim ini melanjutkan rangkaian kegiatan CSR lingkungan yang telah konsisten dilaksanakan oleh Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II. Sebelumnya, bandara ini juga telah melakukan berbagai inisiatif penghijauan, antara lain, Penanaman 1.000 pohonmangrove di Kabupaten Bengkalis, Penanaman 2.000 pohon untuk penghijauan di lingkungan sekolah, serta Penanaman 200 pohon di area sekitar Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.

Melalui penanaman pohon ini, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II berharap dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam, serta menjadi inspirasi bagi seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang hijau dan lestari.
PEKANBARU - KontrasRiau.com - 
Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-57 tingkat Kota Pekanbaru berlangsung meriah di Kawasan Purna MTQ, Minggu (2/11/2025) malam.

Selain menjadi ajang perlombaan seni baca Alquran, kegiatan yang digelar di lapangan Purna MTQ ini juga diramaikan dengan berbagai lomba dan pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 
Event keagamaan tahunan ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid. 
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho yang menjemput langsung kedatangan Gubri di lokasi acara menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pimpinan Provinsi Riau terhadap berbagai program Pemko Pekanbaru, termasuk kegiatan MTQ ini.

“Kehadiran Bapak Gubernur menandakan MTQ Pekanbaru sudah naik kelas. Ini bukti bahwa syiar Islam dan semangat kebersamaan di Pekanbaru terus tumbuh,” ujar Wako Agung dalam sambutannya.
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengatakan, MTQ ke-57 ini menjadi wujud kolaborasi antara pemko dan masyarakat dalam memeriahkan syiar Islam sekaligus meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor UMKM. Meski sempat diguyur hujan, suasana malam pembukaan MTQ tetap berlangsung penuh semangat dan haru. Momentum paling mengharukan pada malam pembukaan terjadi ketika Wali Kota Agung Nugroho menolak menggunakan payung saat menyampaikan sambutannya di tengah hujan deras. 

Seorang ajudan yang bergegas memayunginya ditolak halus oleh Agung. “Mungkin payungnya diawaskan saja,” ucapnya sambil menepis tangan ajudannya.
"Saya ingin merasakan guyuran hujan bersama masyarakat. Meski hujan, suasananya luar biasa hangat karena kita menyaksikan suksesnya pembukaan MTQ tahun ini,” ucapnya di tengah guyuran hujan. 

Aksi spontan Wako Agung itu menjadi simbol kedekatan antara pemimpin dan rakyat. Wakil Wali Kota Markarius Anwar hingga Gubernur Riau Abdul Wahid pun ikut berdiri tanpa payung di tengah hujan, menegaskan kebersamaan dan solidaritas di momen bersejarah tersebut.
Pada malam ini, masyarakat juga akan disuguhkan penampilan istimewa dari penyanyi Rian D’Masiv. “Mudah-mudahan hujan segera reda Agar, kita bisa bernyanyi bersama-sama,” ujar Agung disambut tepuk tangan pengunjung.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid turut menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan MTQ Pekanbaru. Ia memuji semangat masyarakat yang turut serta dalam pawai taaruf, yang diikuti lebih dari 30 ribu peserta.

“Pekanbaru ini wajahnya Provinsi Riau. Riau akan maju jika Pekanbaru maju," katanya.
Karena itu, Pemprov Riau berkomitmen berkolaborasi menata Pekanbaru ini.

Salah satunya dengan menjadikan kawasan Purna MTQ sebagai Islamic Center. Nantinya, keberadaan Islamic Center diharapkan dapat menjadi destinasi wisata religi yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan. Apalagi, Pekanbaru adalah kota jasa. 

"Semakin banyak kegiatan dan event yang menarik, semakin besar pula potensi peningkatan ekonomi daerah,” ujar Wahid.
Ia juga memuji kemeriahan MTQ tahun ini yang tak hanya menonjolkan lomba tilawah, tetapi juga menggabungkan unsur budaya dan ekonomi rakyat. 

“Banyak rangkaiannya, tak hanya seni suara tapi juga menonjolkan budaya dan berbagai UMKM. Meski cuaca hujan, semangat masyarakat luar biasa. MTQ ini kelasnya sudah seperti tingkat provinsi,” tambahnya.

Rangkaian kemeriahan MTQ ke-57 Kota Pekanbaru ini sebenarnya telah dimulai sejak pagi hari nya yakni pelaksanaan pawai MTQ yang berlangsung penuh semarak. 

Puluhan ribu orang memadati Jalan Jendral Sudirman, Kota Pekanbaru pada momen Pawai Taaruf MTQ Tingkat Kota Pekanbaru tahun 2025, Minggu (2/11/2025). 

Mereka tumpah ruah untuk mengikuti rangkaian pawai ini. Rombongan yang ikut pawai taaruf bukan hanya para kafilah dari seluruh kecamatan. Setiap kecamatan menurunkan sekitar 500 peserta, ditambah perwakilan dari OPD, instansi pemerintah, dan lembaga pendidikan. 

Ribuan warga berjejer di sepanjang jalan untuk menyaksikan iring-iringan penuh warna yang menjadi simbol persatuan dan syiar Islam di Kota Pekanbaru.

Mereka secara bergantian mengikuti pawai yang dimulai dari komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru. Rombongan dari 15 kecamatan satu persatu menghadirkan pertunjukan dalam pawai taaruf.

Kebanyakan rombongan menampilkan pertunjukan seni budaya yang menunjukkan keberagaman warga Kota Pekanbaru. Ada pertunjukan seni seperti gandang tasa, reog ponorogo hingga kuda lumping.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menyapa langsung peserta rombongan pawai taaruf dari seluruh kecamatan. Ia mengapresiasi para kafilah dan rombongan yang ikut ambil bagian dalam pawai taaruf.

"Kami dari pemerintah kota sangat mengapresiasi para kafilah dan rombongan yang ikut dalam pawai kali ini," paparnya.

Agung dalam pawai taaruf didampingi Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar dan Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin. Ada juga hadir perwakilan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Forkopimda Kota Pekanbaru.

"Jadi momen MTQ kali ini, kita gelar semarak, sehingga masyarakat bisa datang menyaksikannya," jelasnya.

Pelaksanaan MTQ ke-57 Tingkat Kota Pekanbaru tahun ini merupakan Perpaduan antara syiar Islam, seni budaya Melayu, dan semangat kebersamaan sehingga menjadikan MTQ ke-57 bukan sekadar lomba tilawah, melainkan perayaan kebudayaan dan spiritualitas warga Pekanbaru.

Total peserta mencapai 399 orang, terdiri dari 210 peserta putra dan 189 peserta putri yang mewakili 15 kecamatan di Kota Pekanbaru.

MTQ tahun ini memperlombakan 26 cabang. Mulai dari tilawah anak, remaja, dan dewasa; qiraat mujawad dan murotal; tahfiz Qur’an 1 hingga 30 juz; makalah karya tulis ilmiah Al-Qur’an; kaligrafi berbagai kategori (naskah, mushaf, dekorasi, digital, kontemporer); syarhil dan fahmil Qur’an; hafalan 100 dan 500 hadis; serta tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.

Perlombaan digelar di sejumlah lokasi, seperti Astaka utama (tilawah remaja dan dewasa, qiraat mujawad, hadroh, nasyid, rebana, marawis, dan lomba anak-anak TK), Masjid Nurus Sallam (tilawah anak, cacat netra, tartil, qiraat murotal), Masjid Rahmat (tahfiz Qur’an 1-30 Juz), SMP Madani (makalah karya tulis ilmiah Qur’an), MDA Nurussalaam (kaligrafi), MTsN 3 (syarhil dan fahmil Qur’an), dan Masjid Al Mubassirin (hafalan 100 & 500 hadis serta tafsir Al-Qur’an).
(Advertorial Pemko Pekanbaru)