Pekanbaru – Kontrasriau.com – Sebagai daerah yang memiliki sumber daya alam melimpah, Riau saat ini dihadapkan pada kondisi yang sulit. Untuk menjaga kondisi Riau agar terap lestari, penyelamatan lingkungan jadi prioritas di Riau. Di waktu yang sama, Riau juga mendapatkan pendapatan terbesar dari pengolahan hasil alam tersebut.
Seperti dari sektor perkebunan Hutan Tanaman Industei (HTI), sektor tersebut mampu menggerakkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Aturan pemerintah seperi Permen LHK yang baru saja digugat mengenai HTI pun sempat mengancam kondisi sosial ekonomi Riau.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa kondisi ini memang menjadi dilema bagi pemerintah. Pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga keberlangsungan alam, namun di sisi lain pemerintah juga memerlukan usaha untuk menggerakkan roda perekonomian.
“Oleh sebab itu, kita harus tetap berjalan beriringan. Antara lingkungan dan ekonomi harus sejalan,” sebut Andi.
Menurut gubernur, saat ini setiap kegiatan usaha di Riau sudah diminta untuk go green. Terutama di setiap perusahaan yang memang mengeksplorasi kekayaan alam, seperti HTI. “Kita minta mereka untuk mengimbangi pemanfaatan hutan dengan pemberdayaan lahan.
“Salah satunya menciptakan desa bebas api di daerah-daerah rawan bencana Karhutla. Ini sudah dijalankan oleh sebagian perusahaan HTI di Riau,” sehut Andi.
Andi menegaskan Pemprov Riau tidak berpihak pada salah sati aspek ini. Pihaknya tetap melakukan upaya agar perekonomian Riau makin baik dan lingkungan hidup terjaga.
(cakaplah/warnariau)