Pekanbaru – Kontrasraiu.com – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman atau yang akrab di sapa Andi Rachman berharap lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau mampu menjadi para wiraswastawan atau wiraswastawati. Dia memotivasi para calon sarjana muda itu untuk tidak selalu berharap kepada negara untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
“Jadi tidak mesti jadi Dosen atau PNS. Kalau bisa mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ucap Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman saat menyampaikan sambutan pada acara penyerahan beasiswa di UIN Suska, Rabu (01/02/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau sangat berharap putra putri Riau bisa berkomfetisi tingfkat nasional bahkan internasinal dalam segi kualitas dan kuatitas. Pemerintah Provinsi selalu suport adek mahasiswa dengan selalu memberikan bantuan dana mahasiswa/ti, seperti yang kita ketahui bersama Riau kaya akan SDM tentu harus dengan SDM masyarakat Riau khususnya anak muda seperti kalian yang ada disini,” harap Gubri.
Bahkan, guna memotivasi belajar, tahun ajaran 2016/2017 Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan menyalurkan beasiswa sebesar Rp60.516.381.200 untuk 5.165 orang mahasiswa yang tersebar di berbagai perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.
Selain itu, Pemprov Riau melalui Biro Kesra juga menyalurkan beasiswa Rp5.740.000.000 untuk 1.640 orang mahasiswa kurang mampu, masing-masing mendapatkan Rp3,5 juta dengan syarat harus lulus seleksi yang ditetapkan.
Gubri berharap, para mahasiswa yang menerima beasiswa agar benar-benar memanfaatkan kesempatan ini. “Nanti kalau sudah lulus, berbuatlah untuk daerah kita,” harapnya.
Pemerintah Provinsi Riau menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mewujudkan kuantitas dan kualitas Pendidikan dan Kependidikan di Riau.
Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan berbagai usaha pembangunan pendidikan yang berkualitas, antara lain melalui pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan bahan belajar, serta berbagai pelatihan bagi guru.
“Pendidikan yang bermutu memiliki kaitan ke depan dan kaitan ke belakang. Ini berarti bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern, dan sejahtera. Untuk itu perlu peningkatan SDM,” ujar Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Dijelaskan Gubri, pendidikan yang bermutu tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yaitu guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.
Oleh karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak lahirnya sistem dan praktek pendidikan yang berkualitas, maka hampir semua bangsa di dunia ini mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas.
“Sudah merupakan pendapat umum bahwa kemakmuran suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan bangsa yang bersangkutan. Bahakan lebih spesifik lagi, bangsa-bangsa yang berhasil mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dewasa ini adalah bangsa-bangsa yang melaksanakan pembangunan berdasarkan strategi pengembangan sumber daya manusianya,” kata Gubri beberapa waktu lalu kepada Wartawan.
Pengembangan sumber daya manusia, dari aspek pendidikan berarti mengembangkan pendidikan baik aspek kuantitas maupun kualitas. Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki akses untuk bisa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar belakang kehidupan mereka.
Dari aspek kualitas , pengembangan sumber daya manusia berarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kualitas sekolah memiliki tekanan bahwa lulusan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki kemampuan yang relevan dan diperlukan dalam kehidupannya.
Peningkatan mutu pendidikan melalui standarisasi dan profesionalisasi yang sedang dilakukan dewasa ini menuntut pemahaman berbagai pihak terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai komponen sistem pendidikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Kamsol, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan dan merancang program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau. Program yang dibuat ini sudah dijalankan dan tepat untuk melahirkan SDM yang berkualitas.
Beberapa program yang dijalankan juga masuk dalam program Nasional, diantaranya program “Indonesia pintar “ melalui Wajib Belajar 12 tahun bermutu bebas pungutan.
Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Membangun sejumlah science dan technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.***(Adv)