Search

Balimau Kasai Potang Mogang Langgam Kabupaten Pelalawan

Balimau Kasai Potang Mogang Langgam Kabupaten Pelalawan

 

Pelalawan – Kontrasriau.com – Danramil 09/Lgm Kapten Inf E.Sihotang beserta para Babinsa Koramil 09/Lgm wilayah Kec.Langgam menghadiri acara Balimau Adat Potang Mogang Kab.Pelalawan TA.2017 di Balai Adat dan Balai Anjungan Ranah Tanjung Bunga Kelurahan Langgam. Balimau Kasai ini dihadiri langsung oleh Bupati Pelalawan H.M.Harris beserta wakil bupati Drs H Zardewan, M.M, para tokoh masyarakat pemuka adat yang ada di Kab.Pelalawan dan Para Pejabat Kab.Pelalawan. Pangkalan Kerinci (24/05/2017),

Kabupaten Pelalawan dikenal sebagai daerah yang kaya dengan tradisi serta adat budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Meskipun perubahan zaman semakin kuat menggeser masyarakatnya, beberapa tradisi masih kuat dipegang teguh dan terus dilaksanakan oleh masyarakat di Kab.Pelalawan. Sejumlah daerah yang ada di Kabupaten Pelalawan, memiliki tradisi yang cukup unik untuk menyambut masuknya bulan Ramadhan.Di Kecamatan Langgam misalnya, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang di Kecamatan Langgam yang sangat penuh kesakralan dalam pelaksanaannya. Disana masyarakatnya selalu rutin menggelar tradisi upacara untuk penyucian diri sebelum menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yaitu Mandi Balimau Kasai Potang Mogang.

Dalam tradisi masyarakat Langgam, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dianggap sebagai upacara sarana penyucian diri lahir maupun batin dan juga sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan ungkapan kegembiraan dengan akan segera datangnya bulan Ramadan. Masyarakat Kab.Pelalawan khususnya di Kecamatan Langgam memiliki keyakinan bahwa kasai dapat mengusir berbagai macam penyakit kedengkian yang tertanam dalam hati manusia selama bulan Ramadan.Tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang telah berlangsung selama ratusan tahun yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakatnya. Menurut cerita masyarakat setempat, tradisi ini berawal dari kebiasaan Raja di zaman terdahulu. Dalam bahasa setempat, balimau berarti mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk atau limau. Sedangkan kasai berarti wangi-wangian yang biasanya dipakai masyarakat setempat untuk keramas.

Dalam pelaksanaanya, upacara Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dimulai dengan acara makan bejambau bersama para pemuka adat, batin, ninek mamak, serta tokoh masyarakat dan para alim ulama. Sebagai tempat pelaksanaan Mandi Balimau Kasai Potang Mogang, selalu rutin digelar di tepian Sungai Kampar yang membelah wilayah Kabupaten Pelalawan yakni di Anjungan Ranah Tanjung Bunga. Sebelum prosesi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan upacara Togak Tonggol sebagai pembuka, yang dipimpin oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu. Tonggol merupakan sebuah bendera simbol kebesaran suku-suku masyarakat adat di Langgam yang dikibarkan di atas tiang panjang yang berasal dari bambu.

Bupati Pelalawan, H.M Harris yang bergelar Datuk Setia Ama­nah mengaku sulitnya mengangkat berbagai adat tradisi yang telah lama dilupakan atau terlupakan oleh mas­yarakat adat. Untuk menggali kebiasaan adat serta mengingatkan kepada anak keponakan diperlukan kerja ke­ras, pemangku adat yang bergelar mamak dipersukuan senantiasa bersinergi dengan anak keponakannya, mamak dalam persukuan harus mengembalikan peran dan fungsinya.

Menurut Datuk Setia Amanah, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang merupakan tradisi yang secara turun-te­mu­run yang telah dilakukan mas­yarakat Melayu khususnya masyarakat di Kecamatan Langgam, setiap kali memasuki bulan Ramadan. Dikalangan masyarakat kegiatan tersebut diberikan nama Potang Mogang, yang inti dari hajatan tersebut untuk memeriahkan serta bersuka cita memasuki menyambut bulan penuh berkah.  “Kita berharap masyarakat Kab.Pelalawan bisa terus menjaga dan melestarikan adat istiadat Kab.Pelalawan, Pemerintah Daerah harus mendukung penuh pelestarian adat istiadat kita,” terang Datuk Setia Amanah.(Penrem 031/Wirabima / Krc)

Related posts

Leave a Comment