Banten – Kontrasriau.com – Komisi C DPRD Provinsi Riau melakukan Kunjungan Kerja (Kunker), ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Tujuan, untuk belajar atau mendalami dari cara daerah itu mengelola Perusahaan Daerah (Perusda) agar lebih kuat dan sehat.
Rombongan dari Komisi C DPRD Riau melakukan Kunker, dipimpin Aherson selaku Ketua Komisi dan didampingi sejumlah anggota lain. Diantaranya itu Husaimi, Rosfian, Soniwati, Sawitri dan lainnya. Dan agenda Kunker berlangsung pada hari Selasa (21/3/17).
Kunker anggota Komisi C DPRD Riau ini, mengajak perwakilanya PT Permodalan Ekonomi Rakyat, Khaidir Akmalmas serta Syamsul Bakri, Kabiro Ekonomi Rudyanto dan staf ahli Setda Provinsi Riau Joni Irwan. Rombongan diterima Dirut Jamkrida Banten.
Aherson selaku Ketua di Komisi C DPRD Riau saat dihubung melalui selulernya, mengatakan, kegiatan Kunker ke Pemprov Banten untuk
belajar atau mendalam mengelola Perusda agar lebih kuat dan serta sehat. Sebab daerah itu diketahui mumpuni, untuk hal ini.
“Kita harapkan dengan Kunker ke Pemprov Banten disambut melalu salah satu BUMD, yaitu Jamkrida. Dalam hal itu, diterima perwakilan Jamkrida Banten yaitu lewat Dirut Hendra Indra Rachman. Tujuanya untuk belajar atau pun mendalami cara kelola,” sebutnya.
Aherson menegaskan, banyak hal terbaik yang didapatkan Komisi C DPRD Riau bersama rombongan, dari ringkasan penjelasan dipapar oleh pihak perwakilanya Jamkrida Banten. Sehingganya itu, diharap bisa diterapkan di Pemprov Riau. Tentu untuk kemajuan.
“Kita, tentu ingin keberadaan dari sejumlahan Perusda atau BUMD di Provinsi Riau ini dapat semakin sehat dan kuat. Sehingganya bisa lebih maju dari sekarang. Karena, banyak hal yang didapatkan, saat Kunker. Paparan didapat itu, akan diterapkan,” sebutnya.
Politisi Demokrat ini, mengatakan, diketahui sejumlah BUMD di Riau masih banyak yang kurang sehat atau kurang mumpuni. Sehingga, harusnya dilakukan pembenahan dari semua lini untuk kemajuanya didalam penggunaan uang rakyat yang melalui APBD ini.
Aherson kesempatan itu, berkata, untuk diketahui sejumlah Perusda di Provinsi Riau, hingga sekarang masih ada yang minim kontribusi, bahkan tidak ada sama sekali. Ini yang menjadi acuan pembenahan setelah mendapat masukan yang didapat dari Kunker ini.
“Tidak dipungkiri, hingga disaat ini masih ada sejumlah Perusda atau BUMD di Provinsi Riau minim dari kontribusi bahkan ada yang sejak didirikan tersebut, tidak memberi kontribusi. Ini yang menjadi acuan dalam pembenahan-pembenahan dilakukan,” ungkapnya.
Semua itu kata Aherson, tentunya dengan melihat dari kondisi terjadi atau dialami Perusda di Riau. Ada rasa malu, jikalau dibanding sama Perusda di Banten. Seperti dikata Dirut Jamkrida Banten, Hendra ini bahwa, Perusda di lingkup Banten itu berkembang pesat.
Bahkan, ungkap Aherson saat itu ada pernyataan yang dilontarkan dapat memicu semangat. Dimana menghimbau, dalam membangun Perusda tersebut harus dilakukan dengan manajemen, yang benar-benar mumpuni. Atau setidaknya, jangan ada intervensi.
“Artinya, kita harus berperan aktif didalam mengelola Perusda. Tapi, jangan sampai ada tekanan pada setiap Perusda atas kepentingan pribadi. Kalau hal demikian, tetap ada maka dipastikan Perusda itu tidak mampu berkembang sesuai diharapkan,” sebutnya.
Rombongan diterima oleh Dirut Jamkrida Banten, Hendra Indra Rachman. Dalam sambutannya Hendra mengatakan bahwa perusahaan daerah di lingkup Provinsi Banten sejauh ini sudah pesat perkembangannya. “Kita harus berperan aktif dalam mengelola Perusahaan Daerah dan jangan sampai menjadi penonton,” kata Hendra memberi motivasi agar BUMD di Riau dapat berkembang dengan pesat. ( Advertorial/Rilis/Humas DPRD Provinsi Riau/Omeng )