Search

Kades Pulau Busuk Mahyudin : Cash For Work Lebih Berorientasi Pada Pemberdayaan Masyarakat Desa

Kades Pulau Busuk Mahyudin : Cash For Work Lebih Berorientasi Pada Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pulau Busuk(Kuansing) – KontrasRiau.com – Selama Pandemi Covid 19 berbagai program yang digelontarkan oleh pemerintah kepada masyarakat,seperti program Karititatip bantuan sosial dan program padat karya tunai.

Mahyudin, S.Pi. saat diwawancari oleh media ini di sela-sela kegiatan program padat karya tunai atau cash for work lebih berorientasi pada pemberdayaan masyarakat desa, kegiatan padat karya tunai ini sudah yang kedua kalinya kita selenggarakan di desa pulau busuk kecamatan inuman pada tahun 2020.Terang Kades.Selasa (29/09/2020).

Program padat karya tunai ini terlebih kemanfaatnya sangat baik untuk menggerakan ekonomi lokal.

Menurutnya program padat karya tunai ini bukan program karititatif dan juga bukan bantuan sosial melainkan pemberdayaan masyrakat.khususnya warga miskin yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya tenaga kerja.

PKT ini masyrakat bekerja dengan semangat gotong royong dengan menambah upah,tentu kami atas nama pemerintah desa pulau busuk sangat berharap dengan ada program PKT ini bisa mengurangi angka kemiskinan atau setidaknya bisa mengurangi beban warga secara ekonomi.

Dalam kegiatan Padat karya tunai desa pulau busuk kali juga di hadiri oleh Kasubsektor Kecamatan Inuman IPDA Romlan dan babinsa Serda J.Simamora Kepala desa serta perangkat dan BPD desa setempat.

Disamping itu anggota BPD Desa Pulau Busuk Hengki Yuli Yandi dirinya mengatakan selama pandemi covid 19 Padat Karya Tunai ( PKT) salah satu program yang harus di prioritaskan oleh pemerintahan desa.

Selain membantu perekonomian masyrakat dan juga kegiatan PKT ini tertuang nilai nilai kegotorongan,ya untuk membersihkan lingkungan desa sekitar saja masyrakat di berikan upah,ini sudah sangat membantu secada ekonomi bagi masyrakat,apa lagi saat sekarang ini kita berada di musim hujan sedangkan mata pencarian masyarakat desa pulau busuk ini mayoritas pekebun.

Kalau motong karet sekarang ini tidak dapat gaji Rp.100.000 sehari, nah dengan adanya PKT ini kalau masyarakat saja menerima upah Rp.100.000 kan sudah lumayan tu.

Kita perlu memikirkan bagaimana hujan satu minggu masyarakat masih bisa makan tampa menguntang atau bon di warung.apalagi sekarang musim hujan.

Maka dari itu saya secara pribadi mengajak pemerintah desa serta rekan rekan BPD,mari kita pikirkan ekonomi masyarakat kita, dengan melihat sumber daya alam desa pulau busuk ini masih banyak yang belum kita gali dan juga lahan lahan tidur itu bisa kita manfaat kan dengan membuat kelompok tani.

Logika nya seperti ini,kalau lahan tidur itu kita olah menjadi sebuah kelompok tani,pemdes memberikan bantuan bibit dan juga pagar.walapun hanya sekedar menanam sayur- sayuran.kalau warga kita sudah bisa menjual hasil tanaman sayur itu meskipun Rp.10.000 sehari yang mereka dapat dari hasil jual sayur nya itu,setidaknya untuk membeli minyak goreng sudah cukup saya rasa.terangnya.

Kalau awak ba utang ka kodai sahari duo hari nyo lai luri koniang urang kodai ma,tapi kalau ola saminggu ola korik saribu koniang urang kodai ma.ujar putra yang akrab di sapa bung la ode itu.(Rilis)

Related posts

Leave a Comment