Teluk Kuantan – Kontrasriau.com – Pembuatan sebuah jalur tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kerjasama semua masyarakat untuk membuat jalur bisa dipacukan.
Salah satu proses yang sulit adalah menarik kayu jalur dari dalam hutan ke pemukiman masyarakat. Seperti yang dilakukan masyarakat Pulau Panjang Hilir Kecamatan Inuman, Minggu(02/02
/2020) . Ratusan orang turun ke hutan untuk menarik kayu sepanjang lebih kurang 45 meter.
Diperkirakan, ada sekitar 150 orang yang datang untuk menarik kayu tersebut. Ini juga membuktikan bahwa semangat gotong royong masih tertanam di masyarakat Pulau Panjang Hilir. Tanpa kekompakan, mustahil kayu tersebut sampai ke pemukiman.Ujar Kades Pulau Panjang Hilir Emri Nofdiles Kepada Wartawan Kontrasriau.com
Bagi masyarakat Kuansing, kegiatan menarik kayu jalur ini dinamakan ‘Tradisi Maelo Kayu Jalur’. Tradisi ini sudah ada turun temurun, sejak adanya pacu jalur.
Di masa kini, walaupun sudah ada alat berat yang bisa membantu penarikan kayu jalur, masyarakat tetap melakukan ‘maelo’. Kecuali, untuk kondisi tertentu.
Sebelum proses maelo kayu dilakukan,masyarakat yang hadir saat maelo kayu jalur tersebut mereka memanjat doa kepada Allah SWT.
“Agar terasa ringan, tukang merampingkan kayu jalur di dalam hutan, Tutur Emri Nofdiles yang ikut langsung bersama masyarakat nya maelo’ kayu jalur.
Lanjut Kades Pulau Panjang Hilir itu,ia berharap semoga proses maelo kayu jalur tidak ada kendala nantiknya diperjalan, kita khawatir karena curah hujan akhir akhir tinggi otomatis medan yang kami lalui ini pasti licin akibat hujan.
Saya harap masyarakat tetap kompak,siem juga menghimbau kepada masyrakatnya,mari kita jaga budaya kita,terutama budaya batobo ini,mari kita lestarikan budaya pacu jalur yang sudah menjadi iven internasional.
Batobo iko budayo kito,mari kito bangkitkan semangat juang kito,agar jalur lancang kuning rantau kuantan dapat hendak nya meraih prestasi di setiap gelangang nantik ucap siem disela sela proses maelo kayu jalur tersebut. (LO)